Koster Sudah Moratorium Pembangunan Hotel, Restoran dan Toko Modern Berjejaring

Gubernur Bali Wayan Koster menyatakan sudah menerapkan moratorium pembangunan hotel dan restoran di Bali. Ini adalah respons Koster, terkait maraknya alih fungsi lahan di Pulau Dewata sebagai kawasan wisata.

"Kami akan mengeluarkan instruksi kepada Bupati/Wali Kota Se-Bali untuk yang pertama tidak lagi mengeluarkan izin pembangunan hotel, restoran yang menggunakan lahan produktif," kata Koster kepada Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Nusron Wahid dalam Rakor Gugus Tugas Reforma Agraria (RGTA) di Kantor Gubernur Bali, Rabu (26/11).

Selain itu, Koster juga melakukan moratorium toko modern berjejaring. Menurutnya, keberadaan toko berjejaring ini berdampak buruk terhadap ekonomi masyarakat setempat.

"Kemudian yang kedua adalah kami melarang juga perizinan untuk toko modern berjejaring karena sudah makin banyak yang sangat menekan ekonomi rakyat," sambungnya.

Koster mengaku alih fungsi lahan terjadi sekitar 600 sampai 700 hektare setiap tahun di Bali. Bahkan, alih fungsi lahan sampai menyerobot sempadan pantai dan tebing.

"Karena dulu belum ada tata ruang (sehingga terjadi alih fungsi lahan), kalau dinilai dengan aturan yang berlaku sekarang banyak sekali yang melanggar tata ruang. Terutama melanggar sempadan pantai, sempadan sungai, tebing dan juga yang banyak sekali," katanya.