Hamas mengantar jenazah israel.(Al Jazeera)
KELOMPOK hak asasi manusia terkemuka menerbitkan kesaksian seorang pria Palestina yang mengatakan bahwa para penjaga menggunakan seekor anjing untuk melecehkannya di kamp tahanan Israel yang terkenal kejam.
Kesaksian yang dicatat Pusat Hak Asasi Manusia Palestina (PCHR) itu merupakan yang terbaru dari setidaknya empat laporan tentang anjing yang digunakan dalam penyiksaan seksual terhadap para tahanan di fasilitas Sde Teiman dan di tempat lain.
"Mereka tahu begitu mereka memperkosa seseorang dengan anjing atau dengan tongkat, orang-orang ini tidak akan dapat melakukan pekerjaan mereka atau menjalani hidup mereka secara normal," kata Basel Alsourani, petugas advokasi internasional di PCHR, kepada Novara Media, dikutip Rabu (26/11).
"Itu bagian dari niat genosida mereka untuk menghancurkan (warga Palestina)," tambahnya.
Adapun komisi penyelidikan PBB melaporkan pada Maret bahwa penggunaan kekerasan seksual oleh Israel bersifat sistemik. Tujuannya mendominasi, menindas, dan menghancurkan rakyat Palestina secara keseluruhan atau sebagian.
Sde Teiman menjadi terkenal secara global awal bulan ini setelah rekaman video tentara yang diduga memperkosa seorang tawanan di sana bocor.
Pria yang mengaku dilecehkan dengan seekor anjing menyampaikan kepada PCHR pada Oktober lalu setelah 19 bulan ditahan di sana. Pada minggu-minggu pertamanya di kamp, ia dibawa bersama sekelompok tahanan lain ke tempat yang jauh dari kamera.
"Kami ditelanjangi seluruhnya. Tentara membawa anjing-anjing yang menaiki kami dan mengencingi saya," katanya.
"Kemudian salah satu anjing memperkosa saya. Anjing itu memasukkan penisnya ke dalam anus saya. Para tentara terus memukuli dan menyiksa kami serta menyemprotkan semprotan merica ke wajah kami," sebutnya.
"Saya mengalami gangguan psikologis yang parah dan penghinaan yang mendalam," lanjut dia.
"Saya kehilangan kendali karena saya tidak pernah membayangkan mengalami hal seperti itu," tambahnya.
Tahanan lain, berusia 18 tahun, mengatakan kepada PCHR bahwa tentara melecehkannya dan tawanan lain menggunakan botol. Selama kejadian itu, ada juga seekor anjing di belakang mereka seolah-olah anjing itu yang melecehkan.
"Mereka melanggar martabat kami dan menghancurkan semangat serta harapan hidup kami," katanya. "Saya ingin melanjutkan pendidikan. Sekarang saya kehilangan arah setelah apa yang terjadi pada saya," ucapnya.
Tahun lalu, pengacara Palestina Fadi Saif al-Din Bakr mengatakan kepada Euro-Med Human Rights Monitor yang berbasis di Jenewa bahwa ia menyaksikan seekor anjing digunakan untuk memperkosa seseorang di Sde Teiman.
Tentara membawanya dan dua lainnya ke halaman bersemen. Dalam dokumenter Al Jazeera Oktober 2024, ia mengatakan mereka membawa salah satu pria lain, memukulinya, menelanjanginya, dan mengikat tangan dan kakinya.
"Seorang kapten datang dan menyemprotkan sesuatu di punggungnya," katanya. "Ada seekor anjing di sana. Mereka melepaskan anjing itu kepadanya. Anjing itu memperkosa pemuda itu. Ia memperkosanya secara harfiah," tambahnya.
Pada Juli 2024, Mohammed Arab, koresponden Gaza untuk Al Araby TV yang berbasis di Qatar, mengatakan kepada seorang pengacara yang mengunjunginya di tahanan bahwa ia menyaksikan tentara melakukan pelecehan seksual terhadap tawanan dengan anjing di Sde Teiman. "Salah satu tentara mencoba memaksa salah satu anjing untuk memperkosa salah satu tahanan," lanjutnya.
"Mereka mengajari anjing mereka untuk berhubungan seks dengan tawanan. Bisakah Anda bayangkan?" lanjutnya.
Pada Mei lalu, PCHR merilis laporan berdasarkan wawancara dengan 100 orang yang ditahan oleh Israel antara 2023 dan 2024 bersama dengan kesaksian dari pengacara pusat tersebut yang mengunjungi 53 warga Palestin dalam tahanan Israel pada akhir 2024.
Laporan tersebut menyimpulkan bahwa penyiksaan Israel terhadap tawanan dari Gaza begitu meluas dan parah sehingga merupakan tindakan genosida.
Alsourani mengatakan meluasnya penggunaan penyiksaan dan perlakuan merendahkan martabat dimaksudkan untuk menghancurkan tatanan masyarakat Palestina di setiap tingkatan. "Banyak orang yang kasusnya kami dokumentasikan ialah dokter, jurnalis, tenaga medis, guru," sebutnya.
Penggunaan anjing untuk menyiksa, melukai, atau bahkan membunuh tahanan Palestina tampaknya meluas. Laporan PCHR pada Mei memuat kesaksian dari seorang pria berusia 48 tahun yang ditahan di rumah sakit al-Shifa sebelum dibawa ke pos militer dan kemudian ke lima pusat penahanan berbeda selama 56 hari.
Di salah satu tempat, ia mengatakan para penjaga mengarahkan anjing polisi ke arahnya dan tahanan lain, membiarkan mereka mencabik-cabik dagingnya. Ia menyaksikan seekor anjing menganiaya alat kelamin pria lain.
"Dia mati kehabisan darah di pelukan saya," tukasnya.
Tidak jelas dari mana Israel mendapatkan anjing-anjing yang digunakannya di fasilitas penahanannya, tetapi anjing-anjing di unit anjing khusus militer, Oketz, hampir seluruhnya berasal dari Eropa. Hal itu diungkapkan John Spencer, seorang peneliti yang telah bergabung dengan IDF.
Sementara itu, selama periode Oktober 2023 dan Februari 2025, perusahaan anjing polisi di Belanda mendapatkan sertifikat veteriner yang memungkinkan mereka mengekspor setidaknya 110 anjing ke Israel
Pusat Penelitian Perusahaan Multinasional mencatat sebagian besar lisensi tersebut diberikan kepada perusahaan bernama Four Winds K9.
Alsourani mengatakan perwakilan PCHR akan berkunjung ke Belanda pada September dan bertemu dengan pejabat dari Mahkamah Pidana Internasional (ICC). Mereka akan berbagi bukti yang dikumpulkan untuk laporan mereka.
PCHR adalah salah satu dari tiga kelompok hak asasi manusia Palestina yang baru-baru ini dikenai sanksi oleh AS setelah membantu ICC dalam kasus-kasus terhadap pejabat Israel.
Alsourani mengatakan sanksi tersebut menghancurkan organisasinya dan secara umum bagi upaya untuk meminta pertanggungjawaban Israel atas genosida yang dilakukannya. (Novaramedia/I-2)

1 day ago
2
































:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5365168/original/090343300_1759140108-WhatsApp_Image_2025-09-29_at_17.00.24.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5352887/original/013654100_1758144467-AP25260720491829.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5364853/original/046358800_1759128662-462a26d0-2645-4809-88b5-48611f626139.jpg)


:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5348836/original/064698500_1757902947-ClipDown.com_536149216_18672569230011649_1930765662361117681_n.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4757356/original/067911600_1709187898-20240229-Bayi_Tahun_Kabisat-HER_1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5365417/original/044399600_1759182511-ea_sports_game.jpg)